Tuesday, April 9, 2013

Polisi Tolak Buka Hasil Labfor Kasus Cebongan

TEMPO.COJakarta - Markas Besar Kepolisian ternyata telah menuntaskan uji laboratorium forensik. Uji balistik dan olah tempat kejadian perkara dalam kasus penyerangan ke Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Namun, kepolisian merahasiakan hasil uji labfor, balistik, dan olah TKP tersebut.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Kepolisian, Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar, mengatakan hasil uji labfor dan balistik itu belum lama dituntaskan oleh penyidik. "Dokumen-dokumen itu merupakan dokumen penyelidikan. Tentunya dalam kaitan konteks tersebut, semuanya dalam konteks penyelidikan dan penyidikan yang sedang berjalan," kata Boy, Selasa, 9 April 2013.

Boy berujar, Kepolisian tidak membeberkan ke publik hasil uji labfor dan balistik tersebut sebab merupakan dokumen yang akan dipakai dalam penyidikan kasus Cebongan. "Dokumen ini untuk kepentingan penyidikan, bukan untuk disampaikan kepada masyarakat," kata Boy.

Menurut dia, hasil uji labfor dan balistik tersebut akan diserahkan ke Polisi Militer TNI. Sebab, polisi militer mengusut kasus Cebongan setelah terungkapnya pelaku penyerangan anggota Komando Pasukan Khusus Grup 2 Kandang Menjangan, Kartasura, Sukoharjo. "Sekarang masih terus dikoordinasikan," kata Boy.

Hasil Tim Investigasi TNI Angkatan Darat menyatakan 11 anggota Kopassus Grup 2 Menjangan menyerang ke LP Cebongan dengan menggunakan senjata laras panjang dan pistol, Sabtu, 23 Maret lalu (baca: tiga anggota Kopassus turun gunung untuk serang Cebongan). Namun, dua di antaranya disebut berusaha menghalangi rekannya yang lain. Seorang lagi, berinisial U, dinyatakan sebagai eksekutor yang menembak mati empat tahanan. Keempatnya merupakan tersangka pembunuh Sersan Kepala Santoso hingga tewas.

RUSMAN PARAQBUEQ

0 comments:

Post a Comment

Follow Twitter

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Justin Bieber, Gold Price in India